Fixed Assets
and Intangible Assets
Akuntansi
aset tetap
Aset tetap
(fixed asets), aset yang masuk ke dalam kategori
ini merupakan aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset yang
masuk katogori ini adalam gedung, bangunan dan peralatan karena memiliki masa manfaat lebih dari
satu tahun, aset ini disebut sebagai aset
berwujud (tangible assets) karena memiliki karakteristik fisik yaitu bisa
kita rasakan dengan melihat serta memegangnya. Selanjutnya aset tetap yang
termasuk kategori aset tidak berwujud (intangible assets) misalnya gas
alam dan minyak bumi karena tidak memiliki karakteristik fisik yaitu tidak
dapat kita sentuh dan kita lihat namun memiliki nilai serta terdapat ketentuan
hak milik (exclusive privileges) kepada pemilik.
Sifat dari plant assets
Suatu aset dapat dikategorikan sebagai plant assets apabila:
- Berwujud, dapat dilihat dan disentuh
- Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
- Digunakan untuk mendukung operasi bisnis dari perusahaan terta tidak untuk dijual
Beberapa contoh dari plant assets adalan gedung, bangunan, peralatan, mesin
dan perlengkapan kantor. Plant assets digunakan dalam operasi bisnis perusahaan
dalam rangka meningkatkan pendapatan dari perusahaan. Suatu persediaan
(inventory) merupakan aset berwujud (tangible assets) namun bukan merupakan
plant assets karena tidak memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun serta
peruntukannya untuk dijual kembali.
Pencatatan awal untuk plant assets
Ketiak suatu perusahaan memutuskan untuk membeli suatu plant assets, pencatatan
dari dari aset tersebut berdasarkan dari biaya akuisisi aset tersebut
(historical cost). Metode ini adalah metode terbaik dalam pencatatan plant
assets yaitu sesuai dengan harga pasar ketika pembelian. Nilai catatan dari
aset tesebut tidak berubah dari waktu ke waktu walaupun harga pasar dari aset
tersebut telah berubah.
Penyusutan (depresiasi) pada aset
tetap
Suatu perusahaan harus melakukan penyusutan terhadap aset tetapnya kecuali
tanah, nilai dari penyusutan tersebut pad akhirnya akan mempengaruhi laba
bersih (net income) dari perusahaan. Penyusutan (depresiasi) merupakan biaya
dari plant assets yang dialokasikan pada setiap periode akuntansi perusahaan.
Penyusutan (depresiasi) merupakan suatu proses pengalokasian bukan proses
penilaian karena nilai penyusutan tersebut telah ditetapkan sebelumnya sesuai
umur manfaat aset tersebut. Penyusutan terhadap plant assets kecuali tanah
dilakukan oleh perusahaan walaupun nilai pasar dianggap selalu naik karena
sebenarnya berdasarkan sisi perusahaan, aset tersebut semakin lama akan semakin
usang.
Penyebab dari penyusutan (depresiasi) adalah:
- Kemunduran fisik dari aset tersebut, hal ini terjadi karena penggunaan dari aset tersebut (misal: mesin) yang dilakukan secara terus menerus sehingga menyebabkan kemunduran fisik dari aset tersebut
- Ketidakcukupan terhadap kebutuhan di masa depan, hal ini terjadi karena seiring dengan berjalannya waktu aset tersebut (misal: mesin) tidak mampu memenuhi kebutuhan produksi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun
- Usang, suatu aset dinyatakan usang karena aset tersebut semakin tidak berguna karena terjadi penemuan baru serta perkembangan dari teknologi baru yang semakin baik sehingga aset tersebut dinyatakan usang.
Dalam melakukan penetapan dari nilai penyusutan suatu aset tetap
(depreciation expense), perlu dipertimbangkan beberapa faktor utama berikut:
- Biaya pemerolehan dari aset tersebut
- Penentuan dari nilai sisa (salvage value) dari aset tersebut, yaitu nilai akhir dari aset tersebut setelah disusutkan atau bisa disebut perkiraan nilai pelepasan aset pada akhir masa manfaat aset tersebut
- Penentuan masa manfaat dari aset, yaitu penentuan jangka waktu aset tersebut mampu memberikan manfaat bagi perusahaan atau jangka waktu aset tersebut mampu mendukung operasional perusahaan dalam proses bisnisnya
- Metode depresiasi yang akan digunakan
Pengeluaran terhadap aset/capital
expenditure & revenue expenditure
Terdapat beberapa pengeluaran perusahaan pada tahun berjalan yang terkait
aset. Pengeluaran tersebut akan mempengaruhi aset tersebut, depresiasi serta
biaya. Pengeluaran terhadap aset yang dicatat mendebit nilai aset tetap atau
mendebit akumulasi penyusutan disebut capital
expenditure, pengeluaran ini akan menambah nilai buku dari aset tersebut.
Contoh dari capital expenditure adalah renovasi atau perbaikan gedung/Betterments or improvements. Sedangkan
pengeluaran terhadap aset yang berdampak peningkatan pendapatan (kapasitas
produksi) dari aset tersebut pada periode itu saja namun tidak meningkatkan
kapasitas tahun selanjutnya disebut revenue
expenditure. Revenue expenditure dicatat sebagai biaya (expense) pada
laporan laba rugi akhir tahun buku.
Penjelasan
lebih detail dari Fixed Assets and Intangible Assets dan contoh soal dapat di download di sini
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete