Latihan Soal Pengantar Akuntansi




Latihan Soal Pengantar Akuntansi

Pada akhir pembahasan bagian pengantar akuntansi ini, terdapat latihan soal siklus akuntansi mulai dari penyusunan jurnal atas transaksi smpai dengan penyusunan laporan keuangan.

Selamat mengerjakan.... :)

Latihan Soal Pengantar Akuntansi dapat di unduh / download di sini

BAB 16 Laporan Arus Kas / Statement of cash flow



Laporan Arus Kas / Statement of cash flow

Laporan Arus Kas / Statement of cash flow merupakan laporan yang memuat informasi arus kas masuk dan arus kas keluar suatu entitas selama satu periode.
Laporan Arus Kas / Statement of cash flow  melaporkan Arus kas dari tiga Jenis Kegiatan, yaitu:
  • Arus kas dari aktivitas operasi (Cash flows from operating activities), merupakan aktivitas operasi dari transaksi yang mempengaruhi  net income yaitu perbandingan antara Current Asset dan Current Liabilities
  • Arus kas dari aktivitas investasi (Cash flows from investing activities), merupakan aktivitas dari transaksi yang mempengaruhi noncurrent assets (Aktiva Tetap dan Investasi)
  • Arus kas dari aktivitas pendanaan (Cash flows from financing activities), merupakan aktivitas dari transaksi yg mempengaruhi ekuitas (equity) dan nutang jangka panjang (longterm debt)

Di dalam Laporan Arus Kas / Statement of cash flow perlu diperhatikan hal-hal yang akan menambah kas (increases in cash / cash inflow) serta hal-hal yang akan mengurangi kas (decrease in cash / cash outflow) dalam menyusun Laporan Arus Kas / Statement of cash flow, yaitu:
  • Hal-hal yang akan menambah kas (increases in cash / cash inflow) pada aktivitas operasional yaitu kas masuk dari pendapatan (revenue)
  • Hal-hal yang akan menambah kas (increases in cash / cash inflow) pada aktivitas investasi yaitu kas masuk dari penjualan aktiva tetap dan investasi
  • Hal-hal yang akan menambah kas (increases in cash / cash inflow) pada aktivitas pendanaan (financing) yaitu kas masuk dari hasil penerbitan saham dan penerbitan obligasi
  • Hal-hal yang akan mengurangi kas (increases in cash / cash inflow) pada aktivitas operasional yaitu kas keluar untuk membayar beban
  • Hal-hal yang akan mengurangi kas (increases in cash / cash inflow) pada aktivitas investasi yaitu kas keluar untuk memperoleh aktiva tetap dan investasi
  • Hal-hal yang akan mengurangi kas (increases in cash / cash inflow) pada aktivitas pendanaan (financing) yaitu kas keluar untuk memberi treasury stock, melunasi hutang jangka panjang dan membayar dividen


Bentuk Laporan Arus Kas / Statement of cash flow
Terdapat dua metode dalam menyusun Laporan Arus Kas / Statement of cash flow, yaitu:
  • Metode tidak langsung (indirect method), pada metode ini arus kas dari operasional dihitung berdasar net income/loss yang disesuaikan
  • Metode langsung (direct method), pada metode ini arus kas dari operasional dihitung langsung berdasarkan tiap jenis kegiatan operasional

Pada metode tidak langsung (indirect method) dan metode langsung (direct method) arus kas dari kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan  dilaporkan sama.


Penjelasan lebih lengkap serta langkah-langkah penyusunan Laporan Arus Kas / Statement of cash flow dapat di unduh / download di sini

Format penyusunan Laporan Arus Kas / Statement of cash flow dapat di unduh / download di sini

BAB 15 Bonds Payable And Investments In Bonds / Hutang Obligasi Dan Investasi Dalam Obligasi


Bonds Payable And Investments In Bonds / Hutang Obligasi Dan Investasi Dalam Obligasi
Dalam pembahasan Bonds Payable And Investments In Bonds / Hutang Obligasi Dan Investasi Dalam Obligasi ini mempunyai tujuan pembelajaran sebagai berikut:
  • Menghitung Dampak Hutang Obligasi Terhadap Laba Per Lembar Saham (EPS)
  • Menjelaskan Karakteristik Obligasi
  • Menghitung Present Value Atas Obligasi
  • Membuat Jurnal Pencatatan Penerbitan Obligasi
  • Jurnal Pembayaran Bunga, Amortisasi Discount Dan Premium
  • Membuat Jurnal Penarikan Obligasi


Financing Corporation
Terdapat dua metode pembiayaan jangka panjang, yaitu melalui obligasi (bonds) dan melalui saham (stock). Hasil yang diperoleh dari kedua jenis pembiayaan ini berbeda, untuk para pemegang obligasi (bonds holder) akan mendapatkan bunga (interest) sedangkan untuk para pemegang saham (stockholder) akan mendapatkan dividend.
Karakteristik dari hutang obligasi (bonds payable)
  • Termasuk Kategori Long-Term Debt/ Hutang Jangka Panjang
  • Mempunyai Nilai Nominal (Face Amount) Yaitu Nilai Yang Harus Dibayarkan Pada tanggal Jatuh Tempo
  • Tingkat Bunga (Contact Rate) yang tetap per tahun
  • Jenis Bond Bermacam-Macam antara lain: Term Bonds, Serial Bonds, Callable Bond, Convertible Bond dan lain-lain

Konsep present value (The Present-Value Concept) dan Bonds Payable:
  • When All Bonds Of An Issue Mature At The Same Time, They Are Called Term Bonds.  If The Maturity Dates Are Spread Over Several Dates, They Are Called Serial Bonds.
  • Bonds That May Be Exchanged For Other Securities Are Called Convertible Bonds.
  • Bonds That A Corporation Reserves The Right To Redeem Before Maturity Are Callable Bonds.
  • Bonds Issued On The Basis Of The General Credit Of The Corporations Are Debenture Bonds.

Selanjutnya obligasi (bonds payable) akan dilakukan amortisasi secara rutin. Amortisasi terhadap obligasi (bonds payable) tersebut akan dilakukan secara rutin ketika bersamaan dengan pembayaran bunga serta ketika akhir tahun. The bond indenture may require that a fund for the payments of the face value of the bonds at maturity be set aside over the life of the bonds.  This special fund is called a bond sinking fund.

Penebusan obligasi (bond redemption)
Langkah-langkah dalam penarikan obligasi (bonds) yaitu:
  • Hitung dan Jurnal besarnya Amortisasi Premium/Discount (tgl Bunga terakhir s.d. tgl Penarikan)
  • Hitung Nilai Buku/Book Value Bonds, yaitu dengan menghitung: Book Value = Face Amount + Unamortization Premium atau Book Value = Face Ammount – Unamortization Discount
  • Bandingkan Book Value terhadap Harga Penarikan
  • Jurnal Penarikan untuk obligasi (bonds) yaitu tidak untung/rugi (impas) ketika Book Value = Harga penarikan, rugi (loss) ketika ketika Book Value < Harga penarikan serta untung (gain) ketika ketika Book Value > Harga penarikan


Investasi dalam obligasi (Investments in Bonds)
Obligasi (Bonds) dapat dibeli langsung dari perusahaan penerbit atau dari pasar modal. Harga obligasi  (Bonds) biasanya ditentukan dalam persentase/ percentage dari Nilai Nominal/ face amount. Premium/ Discount langsung ditambahkan/dikurangkan dalam Akun “Investment In Bonds” dan diamortisasi sepanjang sisa umur Bonds.


Penjelasan lebih detail dari Bonds Payable And Investments In Bonds / Hutang Obligasi Dan Investasi Dalam Obligasi  dan contoh soal dapat di download di sini

Cara Penyusunan jurnal Bonds Payable And Investments In Bonds / Hutang Obligasi Dan Investasi Dalam Obligasi dapat di unduh / download:

di sini (versi excel)
di sini (versi power point)

BAB 14 Investment In Stock / Investasi dalam Saham


Investment In Stock / Investasi dalam Saham

ketika kita memiliki aset lancar yang menganggur (misal: uang), terdapat pilihan dalam diri ikita apakah uang tersebut kta gunakan untuk konsumsi (misal: membeli pakaian dan makanan atau digunakan untuk berwisata ke luar negeri) atau akan kita gunakan untuk investasi (misal: disimpan di bank atau untuk membeli sekuritas berupa saham atau obligasi).
Menurut pandangan dari investor, penanaman modal pada saham dan obligasi disebut investasi. Dimana pihak yang menanamkan modal pada saham dan obligasi suatu perusahaan dengan menyerahkan sejumlah uang kepada perusahaan tersebut disebut investor. Sedangkan pihak yang menerima dana dari investor serta menyerahkan sejumlah saham dan obligasi kepada investor disebut sebagai investee.
Secara umum terdapat beberapa jenis surat berharga yang beredar di masyarakat. Dilihat dari tujuan investasi terhadap surat berharga, terdapat tiga tujuan dari para investor, yaitu:
  • Trading securities (surat berharga yang diperdagangkan), merupakan kepemilikan terhadap surat berharga berupa saham dan obligasi yang diperdagangkan sewaktu-waktu
  • Available for sale securities (surat berharga yang tersedia untuk dijual), merupakan kepemilikan surat berharga berupa saham dan obligasi yang dimiliki oleh seseorang dengan tujuan untuk dijual ketika dianggap lebih menguntungkan ketika dijual
  • Held to maturity securities (surat berharga yang dimiliki sampai jatuh tempo), merupakan kepemilikan surat berharga berupa obligasi yang dimiliki sampai obligasi tersebut jatuh tempo
  • Di dalam investasi saham (investment in stock) terdapat dua jenis investasi, yaitu:
  • Investasi temporer (temporary investment), merupakan jenis investasi yang dilaksanakan secara sementara dengan tujuan memperoleh keuntungan dari kepemilikan saham. Para pemegang saham jenis ini pada umumnya tidak memiliki pengaruh signifikan pada pengambilan keputusan para pemegang saham contoh pada jenis investasi ini adalah trading securities dan available for sale securities
  • Investasi jangka panjang (long term investment), merupakan jenis investasi yang dilakukan oleh investor dengan tujuan tidak untuk dijual dalam waktu dekat. Pencatatan pada investasi ini dilakukan dengan equity method bila investor memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan para pemegang saham (significant influence) karena memiliki kepemilikan saham di atas 20% serta pencatatan secara cost method untuk saham available for sale securities dengan kepemilikan di bawah 20%

Contoh soal pencatatan investasi saham dapat di unduh / download pada link lampiran di akhir pembahasan ini
Perubahan metode pencatatan investasi
Terdapat dua jeins perubahan metode pencatatan dalam investasi saham, yaitu:
  • Perubahan metode pencatatan dari metode ekuitas (equity method) menjadi metode biaya (cost method)
  • Perubahan metode pencatatan dari metode biaya (cost method) menjadi metode ekuitas (equity method)

Pada Perubahan metode pencatatan dari metode ekuitas (equity method) menjadi metode biaya (cost method) tidak perlu dilakukan penjurnalan ketika terjadi perubahan metode tersebut. Pada Perubahan metode pencatatan dari metode biaya (cost method) menjadi metode ekuitas (equity method) dilakukan pencatatan seolah-olah telah digunakan metode ekuitas (equity method) sejak awal pembukuan, sehingga Rekening Investment In Available for sale securities (surat berharga yang tersedia untuk dijual) dan Retained Earning harus disesuaikan sehingga kedua account tersebut bersaldo seperti metode equity diterapkan sejak tanggal pembelian.

Penjelasan lebih detail dari Investment In Stock Investasi dalam Saham dan contoh soal dapat di download di sini


BAB 13 Akuntansi Untuk Bentuk Usaha Korporasi / Corporations


BAB 13 Akuntansi Untuk Bentuk Usaha Korporasi / Corporations

Korporasi (corporations), merupakan suatu entitas yang keberadaannya diatur oleh suatu peraturan serta dipisahkan dari pemilik (owner). Suatu Korporasi (corporations) diatur di dalam kontrak mengenai nama pemilik, pembelian, penjualan, pengelolaan properti, peminjaman uang, penerimaan pegawai serta mengatur tentang pengelolaan kegiatan penuntutan atau ketika dituntut. Suatu korporasi memiliki kemampuan untuk memperoleh modal dalam jumlah besar sesuai dengan skala bisnis operasi dari korporasi tersebut. Suatu korporasi (corporations) dapat memperoleh modal yang besar melalui penerbitan lembar saham (shares of stock), melalui saham inilah korporasi membagi kepemilikannya. Investor memutuskan untuk membeli saham karena alasan utamaberikut ini:
  • Investor berharap harga saham akan naik di masa depannya sehingga akan memperoleh laba di masa depan
  • Dengan meiliki saham serta menahannya untuk memilikinya selama beberapa waktu, mereka akan memiliki kesempatn untuk memperoleh dividen

Berikut ini keuntungan bentuk usaha korporasi (corporations), yaitu:
  • Kemudahan dalam memindahkan kepemilikan (easy transfer of ownership), kepemilikan dapat dipindahkan kepada siapapun melalui kepemilikan saham. Siapapun tidak dapat untuk mendikte kepada siapa saham itu akan dijual
  • Tanggung jawab terbatas (limited liability), para pemegang saham hanya bertanggung jawab sebesar jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham
  • Keberlangsung kepemilikan dari entitas continuous existence of the entity), dalam bentuk partnership, ketika ada partner yang meninggal dunia, dapat menyebabkan bubarnya entitas bisnis. Kondisi yang sama bila terjadi pada korporasi tidak akan menyebabkan berhentinya operasi bisnis perusahaan
  • Kemudahan mendapatkan modal (easy capital generation), penerbitan saham merupakan sarana bagi korporasi untuk mendapatkan tambahan modal
  • Manajemen yang profesional (professional management), manajemen dipilih melalui sistem rekruitmen yang dapat dirancang dengan ketat, para pemegang saham tidak terlibat pada operasi perusahaan sehingga dapat diperoleh manajemen yang profesional
  • Pemisahan antara pemilik dan entitas (separation of owners and entity), ketika korporasi telah menjadi entitas legal yang terpisah, pemegang saham tidak memiliki kewenangan mengatur kontrak bisnis dari entitas.

Selain keuntungan tersebut, terdapat beberapa kelemahan dari bentuk usaha korporasi, yaitu:
  • Pajak ganda (double taxation), karena merupakan entitas bisnis yang terpisah, subjek yang terpisah dapat dikenakan pajak. Misalnya laba bersih dari korporasi dikenakan pajak serta ketika pembagian dividen juga dikenakan pajak atas dividen tersebut
  • Regulasi pemerintah (government regulation), karena dibentuk dari suatu peraturan perundang-undangan, bentukusaha korporasi lebih banyak diatur dalam peraturan perundang-undangan daripada bentuk usaha lainnya
  • Membentuk kubu, manajemen tidak efisien (entrenched, inefficient management), para pemegang saham yang saling membentuk kubu, menyebabkan manajemen tidak dapat bekerja secara efisien karena harus memenuhi keinginan dari para pemgang saham
  • Keterbatasan dalam meningkatkan pinjaman (limited ability to raise creditor capital), keterbatasan weewenang dari pemegang saham menyebabkan keterbatasan manajemen dalam meningkatkan pinjaman

Suatu korporasi harus memenuhi segara peraturan suatu negara agar dapat berdiri di negara tersebut. Incorporators merupakan pihak yang ingin membangun suatu korporasi. Di amerika sendiri mengharuskan jumlah incorporators sebanyak minimal tiga orang jika ingin membangun korporasi di negara tersebut.
Suatu korporasi yang dikelola dari dalam negeri disebut domestic corporation, korporasi yang dikelola dari luar negeri disebut foreign corporation. Kebanyakan korporasi besar dikelola antar negara, pertimbangan membangun korporasi pada suatu negara disesuaikan dengan peraturan pengelolaan korporasi pada negara tersebut, peraturan pajak, serta jenis laporan yang diminta oleh negara tersebut.


Penjelasan lebih detail dari Bentuk Usaha Korporasi / Corporations dan contoh soal dapat di download di sini

BAB 12 Akuntansi Bentuk Usaha Partnerships


Partnerships

Akuntan melihat suatu organisasi bisnis (business organization) sebagai  entitas akuntansi (accounting entity) atau entitas bisnis (business entity). Entitas bisnis merupakan suatu organisasi bisnis (misalnya toko grosir) yang keberadaannya sebagai unit ekonomi. Untuk tujuan akuntansi, setiap organisasi bisnis atau entitas harus dapat memisahkan keberadaan entitas tersebut dari pihak-pihak yang saling berkepentingan yaitu pemilik (owners), kreditur (creditor),  pegawai (employee), pelanggan (customer), serta unit bisnis lain. Pemisahan dari keberadaan pihak-pihak lain dalam organisasi bisnis tersebut disebut sebagai konsep entitas bisnis (business entity concept). Sehingga pencatatan akuntansi dari entitas bisnis dan beberapa aktivitas bisnis lainnya harus dipisahkan dari kegiatan bisnis lain yang tidak berhubungan serta dari kegiatan finansial yang secara personal dilakukan oleh pemilik (owners).
Konsep pemisahan kepentingan dalam konsep entitas bisnis (business entity concept) dapat digambarkan misalnya terdpat seorang pemilik dua bisnis berbeda yaitu bisnis pemeliharaan kuda pacu dan bisnis sewa peralatan menyelam. Dalam dua kegiatan bisnis tersebut, untuk bisnis pemeliharaan kuda pacu memperoleh untung, sedangkan bisnis penyewaan peralatan menyelam memperoleh kerugian. Dalam kondisi ini tidk dapat dikatakan bisnis pemeliharaan kuda pacu memperoleh untung karena pemilik lebih perhatian kepada bisnis tersebut daripada bisnis penyewaan peralatan menyelam karena dua bisnis tersebut merupakan dua entitas bisnis (business entity) yang berbeda. Selain itu, penggunaan mobil untuk keperluan pribadi tidak boleh dimasukkan ke dalam aktivitas bisnis pemeliharaan kuda pacu atau bisnis penyewaan peralatan menyelam, sedangkan penggunaan truk untuk mengangkut makanan bagi kuda pacu merupakan bagian dari aktivitas bisnis pemeliharaan kuda pacu.
Konsep entitas bisnis (business entity concept) menggunakan tiga bentuk bisnis, yaitu kepemilikan pribadi (single proprietorship), persekutuan (partnership), dan korporasi (corporations). Untuk tujuan akuntansi, ketiga bentuk bisnis tersebut harus dipisahkan dari entitas bisnis lain dan dari pemiliknya. Berikut ini penjelaasn mengenai ketiga jenis bentuk bisnis tersebut:
  • Kepemilikan pribadi (single proprietorship), merupakan suatu bisnis yang dimiliki secara individual serta dijalankan oleh orang yang sama. Contoh bentuk dari kepemilikan pribadi (single proprietorship) adalah dokter, pengacara, dan tukang listrik. Banyak bisnis jasa kecil dan toko retail kecil dijalankan secara indivudu. Tidak ada formalitas legal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis ini, dan dapat dijalankan hanya dengan investasi yang terbatas. Dalam kepemilikan pribadi (single proprietorship), pemilik (owner) bertanggung jawab terhadap seluruh hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Pemilik (owner) harus menjaga aktivitas keuangan, misalnya menerima uang jasa dari pelaksanaan bisnis kepada pelanggan harus dipisahkan dari aktivitas keuangan pribadi dari pemilik (owner). Misalnya, pemilik (owner) tidak boleh memasukkan biaya pembelian rumah pribadi atau mobil pribadi pada laporan keuangan bisnisnya.
  • persekutuan (partnership), merupakan suatu bisnis yang dimiliki dua atau lebih yang membentuk persekutuan (partnership). Persekutuan (partnership) dapat dijalankan oleh orang yang sama sebagai pemilik. Toko retail dan praktik profesional biasanya dijalankan dengan persekutuan (partnership). Contohnya dari persekutuan (partnership) adalah klinik gigi, kantor pengacara, dan kantor akuntan publik.
  • persekutuan (partnership) dimulai dengan dibuatnya perjanjian kerjasama antar pihak yang ingin membentuk persekutuan (partnership). Perjanjian kerjasama (written agreement) merupakan hal yang paling utama dalam persekutuan (partnership), karena di dalamnya mengatur tentang tugas masing-masing partner, pembagian keuntungan dan kerugian, dan hal-hal terkait pembubaran persekutuan (partnership).
  • persekutuan (partnership) merupakan suatu bisnis yang diatur oleh peraturan mengikat serta dimiliki oleh para pemegang saham. Banyak perusahaan besar dan perusahaan kecil yang membentuk menjadi persekutuan (partnership).
  • Pemilik dari persekutuan (partnership) adalah para pemegang saham (stockholders atau shareholders) yang dibeli pada bursa saham. Bila persekutuan (partnership) mengalami kerugian atau bangkrut, para pemilik (owners) hanyak mengalami kerugian pada saham yang mereka pegang. Bentuk dari persekutuan (partnership) melindungi harta pribadi dari pembayaran hutang perusahaan.
  • Para pemegang saham tidak mengelola langsung aktivitas bisnis dari perusahaan, mereka akan memilih board of director yang merepresentasikan kewenangan mereka. Selanjutnya board of director akan memilih kelengkapan untuk melaksanakan perusahaan, misalnya board of director akan memilih presiden dan wakil presiden untuk menjalankan perusahaan.


Penjelasan lebih detail dari Partnerships dan contoh soal dapat di download di sini


BAB 11 Akuntansi Hutang Jangka Pendek / Liabilities


HUTANG / LIABILITIES

Hutang / Liabilities didefinisikan sebagai Pengorbanan manfaat ekonomis (asset) di masa yang akan datang  yang sifatnya probable karena kewajiban sekarang untuk mentransfer barang / jasa ke entitas lain sebagai akibat transaksi/kejadian masa lalu. Menurut sumber lain, hutang / liabilities juga didefinisikan sebagai hasil dari transaksi di masa lalu serta kewajiban untuk membayar uang, menyediakan jasa atau mengirimkan barang di masa depan. Neraca membagi hutang / liabilities dalam dua bentuk, yaitu:
  • hutang jangka pendek (current liabilities) dan hutang jangka panjang (long-term liabilities). hutang jangka pendek (current liabilities) merupakan kewajiban yang harus diselesaikan dalam satu tahun atau satu siklus akuntansi (accounting cycle) atau akan diselesaikan menggunakan aset lancer atau membuat hutang jangka pendek lain (current liabilities).
  • Sedangkan hutang jangka panjang (long-term liabilities) merupakan hutang yang tidak masuk klasifikasi hutang jangka pendek.

Satu siklus akuntansi (accounting cycle / cash cycle) dapat diartikan sebagai kegiatan perusahaan yang dimulai dengan kas yang digunakan untuk membeli bahan mentah (material, persediaan, gaji pegawai dan barang jadi) untuk diolah menjadi barang jadi yang kemudian dijual untuk menghasilkan pendapatan (revenue) berupa uang kas atau piutang dagang. Masing-masing perusahaan mempunyai jangka waktu berbeda dalam satu siklus akuntansi (accounting cycle / cash cycle), suatu perusahaan manufaktur memiliki siklus akuntansi (accounting cycle / cash cycle) yang relative lebih panjang karena aset lancer mereka banyak yang berbentuk material dan piutang dagang. Namun pada praktiknya, kebanyakan perusahaan menggunakan siklus satu tahun buku dalam rangka mengklaasifikasikan hutangnya.

Klasifikasi hutang / liabilities
Hutang lancar (current liabilities) dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:
  • Hutang yang dapat ditentukan dengan tepat (clearly determinable liabilities), yaitu keberadaan dan dan jumlah dari hutang ini dapat ditentukan dengan tepat, contoh dari hutang ini adalah accounts payable, notes payable, interest payable, unearned delivery fees, wages payable, sales tax payable, federal excise tax payable, current portions of long-term debt, dan payroll liabilities
  • Hutang estimasi (estimated liabilities), merupakan hutang yang dapat dipastikan keberadaannya namun jumlah dari hutang ini tidak dapat dipastikan. Contoh dari hutang jenis ini adalah hutang garansi (warranty payable)
  • Hutang yang tergantung (contingent liabilities), keberadaan dari hutang jenis ini tidak dapat dipastikan serta biasanya jumlah dari hutang ini tidak dapat dipastikan. Contingent liabilities sifatnya tergantung (contingent) pada kejadian di masa depan yang akan terjadi atau tidak. Contoh dari hutang jenis ini adalah hutang yang timbul dari perkara hukum (liabilities arising from lawsuits), diskon piutang dagang (discounted notes receivable), dan pendapatan dari sengketa pajak (income tax disputes).

Klasifikasi dari hutang / liabilities penting untuk menghitung current ratio, current ratio menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Berikut ini merupakan contoh hutang / liabilities, yaitu:
  • Hutang pajak penjualan (sales tax payable), merupakan hutang pajak yang timbul ketika dilakukan pembelian barang oleh pelanggan. Perusahaan akan mengumpulkan hutang paka penjualan (sales tax payable) yang sekala berkala akan disetorkan ke rekening kas negara
  • Hutang pajak cukai (federal excise tax payable), merupakan pajak tambahan (cukai) yang harus dibayar oleh pelanggan kepada pemerintah yaitu minuman beralkohol, rokok serta kendaraan mewah.
  • Current portion of long-term debt, merupakan jenis hutang dimana perusahaan akan memindahkan sebagian hutang jangka panjangnya ke dalam hutang jangka pendek pada neraca perusahaan ketika hutang itu akan jatuh tempo pada tahun depan
  • Hutang gaji (payroll liabilities), akuntansi terhadap hutang gaji (payroll liabilities) xukup penting karena gaji merupakan salah satu pengeluaran terbesar dari perusahaan, pemerintah mensyaratkan pengelolaan gaji yang detail kepada perusahaan serta perusahaan harus membuat laporan gaji yang akurat untuk diserahkan/diperiksa oleh pemerintah
  • Astimasi hutang garansi (estimared product warranty payable), perusahaan yang memproduksi misalnya telepon selular serta komputer, harus menyediakan garansi terhadap produk yang dijualnya kepada pelanggan.


Penjelasan lebih detail dari Hutang / Liabilities dan contoh soal dapat di download di sini


BAB 10 Akuntansi aset tetap/Fixed Assets and Intangible Assets


Fixed Assets and Intangible Assets

Akuntansi aset tetap

Aset tetap (fixed asets), aset yang masuk ke dalam kategori ini merupakan aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset yang masuk katogori ini adalam gedung, bangunan dan peralatan karena memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, aset ini disebut sebagai  aset berwujud (tangible assets) karena memiliki karakteristik fisik yaitu bisa kita rasakan dengan melihat serta memegangnya. Selanjutnya aset tetap yang termasuk kategori aset tidak berwujud (intangible assets) misalnya gas alam dan minyak bumi karena tidak memiliki karakteristik fisik yaitu tidak dapat kita sentuh dan kita lihat namun memiliki nilai serta terdapat ketentuan hak milik (exclusive privileges) kepada pemilik.

Sifat dari plant assets
Suatu aset dapat dikategorikan sebagai plant assets apabila:
  • Berwujud, dapat dilihat dan disentuh
  • Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
  • Digunakan untuk mendukung operasi bisnis dari perusahaan terta tidak untuk dijual

Beberapa contoh dari plant assets adalan gedung, bangunan, peralatan, mesin dan perlengkapan kantor. Plant assets digunakan dalam operasi bisnis perusahaan dalam rangka meningkatkan pendapatan dari perusahaan. Suatu persediaan (inventory) merupakan aset berwujud (tangible assets) namun bukan merupakan plant assets karena tidak memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun serta peruntukannya untuk dijual kembali.

Pencatatan awal untuk plant assets
Ketiak suatu perusahaan memutuskan untuk membeli suatu plant assets, pencatatan dari dari aset tersebut berdasarkan dari biaya akuisisi aset tersebut (historical cost). Metode ini adalah metode terbaik dalam pencatatan plant assets yaitu sesuai dengan harga pasar ketika pembelian. Nilai catatan dari aset tesebut tidak berubah dari waktu ke waktu walaupun harga pasar dari aset tersebut telah berubah.

Penyusutan (depresiasi) pada aset tetap
Suatu perusahaan harus melakukan penyusutan terhadap aset tetapnya kecuali tanah, nilai dari penyusutan tersebut pad akhirnya akan mempengaruhi laba bersih (net income) dari perusahaan. Penyusutan (depresiasi) merupakan biaya dari plant assets yang dialokasikan pada setiap periode akuntansi perusahaan. Penyusutan (depresiasi) merupakan suatu proses pengalokasian bukan proses penilaian karena nilai penyusutan tersebut telah ditetapkan sebelumnya sesuai umur manfaat aset tersebut. Penyusutan terhadap plant assets kecuali tanah dilakukan oleh perusahaan walaupun nilai pasar dianggap selalu naik karena sebenarnya berdasarkan sisi perusahaan, aset tersebut semakin lama akan semakin usang.
Penyebab dari penyusutan (depresiasi) adalah:
  • Kemunduran fisik dari aset tersebut, hal ini terjadi karena penggunaan dari aset tersebut (misal: mesin) yang dilakukan secara terus menerus sehingga menyebabkan kemunduran fisik dari aset tersebut
  • Ketidakcukupan terhadap kebutuhan di masa depan, hal ini terjadi karena seiring dengan berjalannya waktu aset tersebut (misal: mesin) tidak mampu memenuhi kebutuhan produksi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun
  • Usang, suatu aset dinyatakan usang karena aset tersebut semakin tidak berguna karena terjadi penemuan baru serta perkembangan dari teknologi baru yang semakin baik sehingga aset tersebut dinyatakan usang.

Dalam melakukan penetapan dari nilai penyusutan suatu aset tetap (depreciation expense), perlu dipertimbangkan beberapa faktor utama berikut:
  • Biaya pemerolehan dari aset tersebut
  • Penentuan dari nilai sisa (salvage value) dari aset tersebut, yaitu nilai akhir dari aset tersebut setelah disusutkan atau bisa disebut perkiraan nilai pelepasan aset pada akhir masa manfaat aset tersebut
  • Penentuan masa manfaat dari aset, yaitu penentuan jangka waktu aset tersebut mampu memberikan manfaat bagi perusahaan atau jangka waktu aset tersebut mampu mendukung operasional perusahaan dalam proses bisnisnya
  • Metode depresiasi yang akan digunakan


Pengeluaran terhadap aset/capital expenditure & revenue expenditure
Terdapat beberapa pengeluaran perusahaan pada tahun berjalan yang terkait aset. Pengeluaran tersebut akan mempengaruhi aset tersebut, depresiasi serta biaya. Pengeluaran terhadap aset yang dicatat mendebit nilai aset tetap atau mendebit akumulasi penyusutan disebut capital expenditure, pengeluaran ini akan menambah nilai buku dari aset tersebut. Contoh dari capital expenditure adalah renovasi atau perbaikan gedung/Betterments or improvements. Sedangkan pengeluaran terhadap aset yang berdampak peningkatan pendapatan (kapasitas produksi) dari aset tersebut pada periode itu saja namun tidak meningkatkan kapasitas tahun selanjutnya disebut revenue expenditure. Revenue expenditure dicatat sebagai biaya (expense) pada laporan laba rugi akhir tahun buku.


Penjelasan lebih detail dari Fixed Assets and Intangible Assets dan contoh soal dapat di download di sini

BAB 9 Akuntansi Persediaan Barang Dagangan / Merchandise Inventories


Merchandise Inventories

Akuntansi Persediaan Barang Dagangan

Pedagang eceran akan menjual barang dengan harga yang bersaing dalam rangka menjaga perputaran barang dagangan tetap stabil serta tidak menyimpan barang dagangan terlalu banyak. Dengan menyimpan barang dagangan yang terlalu banyak, semakin menimbulkan banyak biaya dalam mengelola barang persediaan tersebut. Sehingga dalam hal tersebut betapa pentingnya pengelolaan barang persediaan dagangan dalam rangka menyiapkan laporan keuangan, laporan laba rugi dan neraca yang tepat.
Persediaan barang dagangan/merchandise inventories merupakan sejumlah barang yang dibeli untuk dijual kembali  kepada pelanggan dengan atau tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Suatu perusahaan perdagangan akan menentukan jumlah dari persediaan barang dagangannya melalui penghitungan fisik.
Seorang akan menentukan jumlah dari Barang persediaan dagangan/merchandise inventories berdasarkan jumlah fisik barang tersebut serta serta biaya masing-masing barang tersebut. Terdapat beberapa cara dalam rangka penghitungan Barang persediaan dagangan/merchandise inventories, yaitu:
  • Identifikasi spesifik (specific identification)
  • First in, first out (FIFO)
  • Last in, first out (LIFO)
  • Metode rata-rata (weighted-average)

Suatu Barang persediaan dagangan/merchandise inventories merupakan aset yang utama bagi bisnis perdagangan/merchandising business, biaya yang ditimbulkan dalam rangka pengelolaan aset tersebut mungkin menjadi yang terbesar daripada pengelolaan aset lainnya sehingga akan mempunyai dampak langsung terhadap pelaporan solvabilitas dari neraca perusahaan. Serta dalam penghitungan cost of goods sold (COGS), inventory akan berdampak langsung terhadap jumlah pendapatan yang akan direalisasikan oleh perusahaan di dalam laporan laba rugi. 
Pentingnya penghitungan barang persediaan/inventory yang tepat
Suatu perusahaan perdagangan harus menyajikan barang persediaan pada angka yang tepat dalam rangka menghasilkan laporan keuangan dan laporan laba rugi yang handal. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penghitungan barang persediaan, yaitu:
  • Berapa banyak barang persediaan yang tersedia untuk dijual (cost of goods available for sale) selama periode tersebut yang akan dikurangkan terhadap pendapatan (revenue) yang memang dihasilkan pada periode tersebut
  • Berapa banyak barang persediaan yang ditahan (goods on hand) yang akan dimasukkan ke dalam aset (merchandise inventory) pada neraca yang akan ditandingkan dengan pendapatan (revenue) pada periode selanjutnya

Metode Penentuan Harga Pokok Barang Terjual dan Pesediaan Akhir
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam rangka menghitung harga pokok barang serta persediaan barang akhir yang telah disebutkan sebelumnya. Disini akan dijelaskan lebih rinci kembali, yaitu:
  • First in, first out (FIFO), dalam metode ini, setiap barang akan dibedakan sesuai jenis, harga dan tanggal masuknya ke gudang. Barang persediaan yang akan dikeluarkan ke gudang merupakan barang yang paling awal masuk ke dalam gudang yang selanjutnya barang tersebut akan menentukan jumlah harga pokok penjualan (COGS) dari barang yang akan dijual.
  • Last in, first out (LIFO), dalam metode ini, setiap barang akan dibedakan sesuai jenis, harga dan tanggal masuknya ke gudang. Barang persediaan yang akan dikeluarkan ke gudang merupakan barang yang paling akhir masuk ke dalam gudang yang selanjutnya barang tersebut akan menentukan jumlah harga pokok penjualan (COGS) dari barang yang akan dijual.
  • Metode rata-rata (weighted-average), dalam metode ini, setiap barang yang masuk ke gudang akan dihitung rata-rata dari total harganya, sehingga semua barang dalam satu periode akan mempunyai harga yang sama serta memiliki harga yang berbeda setiap periode sesuai dengan harga barang yang masuk ke gudang pada periode tersebut. Selanjutnya barang tersebut akan menentukan jumlah harga pokok penjualan (COGS) dari barang yang akan dijual.
  • Identifikasi spesifik (specific identification), metode ini digunakan pada perusahaan produksi yang melakukan produksi barang dengan beragam jenis. Penghitungan harga pokok persediaan barang untuk dijual didasarkan pada bahan baku mana yang digunakan untuk memproduksi suatu jenis barang. Perlu dilakukan penelitian yang tepat dalam metode ini sehingga dihasilkan biaya yang benar-benar terjadi untuk memproduksi barang tersebut.



Penjelasan lebih detail dari Persediaan barang dagangan/merchandise inventories dan contoh soal dapat di download di sini

BAB 8 Akuntansi Untuk Piutang Usaha / Receivables



Akuntansi Untuk Piutang Usaha / Receivables
Berdasarkan basis akuntansi akrual (accrual basis), setiap transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan akan mempengaruhi pada sisi debit dan sisi kredit. Hal ini terjadi karena setiap transaksi penjualan, perusahaan akan memperoleh dan merealisasikan pendapatan usaha. Perusahaan merealisasikan pendapatannya karena menyelesaikan suatu proses perdagangan dengan mengirimkan barang kepada pembeli sehingga mendapatkan pendapatan berupa uang kas atau janji pembayaran dari pelanggan. Janji pembayaran dari pelanggan tersebut yang disebut sebagai piutang usaha (account receivables) perusahaan. Semakin seringnya jumlah piutang usaha (account receivables) dari penjualan barang atau jasa secara kredit dari perusahaan disebut piutang perdagangan (trade receivables)
Dalam praktiknya, pelanggan tidak selalu dapat menyelesaikan pembayaran piutangnya sehingga perusahaan harus mencadangkan dana dari pelanggan yang tidak membayar piutang tersebut. Terdapat dua metode dalam pencadangan tersebut, yaitu:
  • Metode pencadangan (allowance method) terhadap piutang tak tertagih, dan
  • Metode penghapusan langsung (direct write-off)

Akun untuk penjualan yang tidak dibayar oleh pelanggan tersebut adalah uncollectible account expese (doubtful account expense atau bad debts expense) yang merupakan biaya operasi (operating expense) yang terjadi karena penjualan barang secara kredit.
Metode untuk menentukan jumlah pitang tak tertagih dapat menggunakan dua cara, yaitu:
  • Metode persentase penjualan (percentage of sales method), yaitu penghitungan piutang tak tertagih yang fokus terhadap laporan laba rugi serta hubungan akun pencadangan terhadap penjualan
  • Metode persentase piutang (percentage of receivables method), yaitu penghitungan piutang tak tertagih yang fokus terhadap neraca serta hubungan dari akun pencadangan terhadap pitang

  • Klasifikasi Piutang


Piutang Usaha / Accounts Receivable
Suatu piutang usaha timbul karena penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan dimana barang telah dikirimkan oleh penjual, pembeli akan meberikan janji pelunasan hutang tersebut dalam jangka pendek (akan diselesaikan kurang dari 12 bulan) oleh pelanggan.

Wesel Tagih / Notes Receivable
Wesel tagih / notes receivables atau yang biasa disebut dengan promisory note merupakan janji pembayarna yang dibuat oleh peminjam (borrower/maker) untuk membayar sejumlah uang kepada pemberi pinjaman (lender/payee) pada tangal tertentu. Pada kondisi ini pemberi pinjaman (lender/payee) akan mencatat pemberian pinjaman tersebut di neraca pada sisi debit dengan akun wesel tagih (notes receivables). Pada sisi peminjam (borrower/maker) akan mencatat peminaman tersebut di neraca pada sisi kredit dengan akun wesel bayar (notes payable).
Pada setiap Wesel Tagih / Notes Receivable akan ditetapkan suatu bunga (interest) ketika pembayaran dari wesel tersebut. Pada sisi pemberi pinjaman (lender/payee) akan dicatat sebagai pendapatan bunga (interest revenue) sedangkan pada sisi peminjam (borrower/maker) bunga tersebut akan dicata pada biaya bunga (interest expense).

Piutang Lainnya / Other Receivables
Piutang Lainnya / Other Receivables merupakan jenis piutang di luar dari jenis piutang yang telah disebutkan di atas, contohnya adalah:
  • Piutang bunga (Interest receivable), merupakan tagihan bunga kepada pihak lain karena perjanjian pinjaman, perjanjian penjualan atau perjanjian lainnya
  • Piutang pajak (Taxes receivable), merupakan piutang yang diperoleh suatu pihak karena kelebihan pembayaran pajak (setelah dilaksanakan audit pajak) atau piutang yang diperoleh karena menang dalam pengadilan pajak sehingga ada pengembalian pajak
  • Piutang pegawai (Receivables from officers and employees), merupakan piutang yang diperoleh perusahaan karena pinjaman dari pegawai, kewajiban ganti rugi atau piutang lainnya yang bersumber dari internal pegawai perusahaan.

Seringkali suatu perusahaan menjual piutangnya kepada pihak lain. Tansaksi ini disebut factoring of Receivable

Penjelasan lebih detail dari Piutang Usaha / Receivables dan contoh soal dapat di download di sini


BAB 7 Pengendalian terhadap Kas / Control of Cash

Pengendalian terhadap Kas / Control of Cash

Pengendalian Internal (Internal Control)
Dalam suatu perusahaan yang kecil, seluruh pengambilan keputusan hampir seluruhnya dilakukan oleh atasan/pemilik. Dalam perkembangan perusahaan tersebut yang semakin besar, mereka semakin membutuhkan tambahan pegawai, manajer dan kepala bagian. Dari sini mulai berkurang kewenangan mutlak dari pemilik perusahaan tersebut. Sehingga tidak dapat ditolak bahwa pemilik perusahaan harus menyusun suatu kebijakan yang dapat melakukan kontrol terhadap perusahaannya.
Internal Control merupakan suatu rangkaian kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa setiap tujuan dari perusahaan akan dicapai.  Di dalam internal kontrol sendiri terdapat tiga elemen yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian. Lingkungan pengendalian terdiri dari perilaku,kepedulian dan tidakan dari dewan komisaris (Board of Director), manajemen dan pemegang saham. Sistem akuntansi merupakan metode dalam rangka mengidentifikasi pencatatan, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi, merekam dan melaporkan setiap transaksi dari entitas dalam rangka menyediakan laporan keuangan yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Sedangkan prosedur pengendalian merupakan serangkaian tambahan kebijakan dan prosedur yang dibangun oleh manajemen dalam rangka menyediakan keyakinan yang memadai dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Struktur internal control yang efektif terdiri dari serangkaian kebijakan dan prosedur yang dapat:
  • Melindungi aset dari pencurian dan pemborosan
  • Memberikan keyakinan bahwa kebijakan dan peraturan negara telah ditaati
  • Melakukan evaluasi terhadap kinerja dari seluruh personel dalam rangka meningkatkan efisiensi dalam operasi
  • Memberikan keyakinan dalam akurasi dan keandalan dari data dan laporan keuangan

Dalam rangka perlindungan aset dari perusahaan, dapat dilakukan dengan cara:
  • Pemisahan tugas pegawai
  • Memberikan tugas yang spesifik dari masing-masing pegawai
  • Melakukan rotasi kepada seluruh pegawai
  • Menggunakan peralatan mekanik yang dapat menggantikan fungsi pegawai

Dalam rangka melakukan reviu terhadap transaksi pembelian, akan dilakukan pengujian terhadap dokumen sumber yang akan dilakukan pencatatan. Ketikan bagian akuntansi akan melakukan pencatatan, akan diterima empat dokumen sebagai sumber pencatatan, yatitu:
  • Permintaan pembelian (purchase requisition) merupakan permohonan pembelian dari pegawai kepada bagian pembelian
  • Pemesanan pembelian (purchase order) merupaka dokumen yang dikirimkan bagian pembelian kepada pemasok (supplier) untuk permintaan barang
  • Faktur pembelian (invoice) merupakan permintaan pembayaran dari supplier untuk pengiriman barang
  • Laporan penerimaan barang (receiving report) merupakan penjelasan dari bagian penerimaan barang bahwa barang telah diterima dalam jumlah tertentu

Dalam suatu perusahaan yang besar, penggunaan komputer merupakan suatu tindakan yang dapat membuat pekerjaan menjadi semakin efektif dan efisien. Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak upaya yang dilakukan pihak lain untuk dapat menguasai data komputer perusahaan. Terdapat berbagai upaya adlam rangka upaya pengamanan aset komputer dan data di dalamnya, yaitu:
  • Pengendalian akses terhadap komputer dengan menempatkan komputer pada tempat yang terdapat sistem pengamanan dan sistem otorisasi untuk melakukan akses kepada komputer
  • Pembatasan akses terhadap program komputer perusahaan. Kebijakan ini membatasi pihak yang ingin mengubah atau mengetahui data software komputer perusahaan
  • Penggunaan password untuk akses data rahasia perusahaan dan dilakukan perubahan password setiap saat

Pengendalian Terhadap Kas (Control of Cash)
Dalam pelaksanaan bisnis perusahaan, kas merupakan suatu elemen penting dalam operasi bisnis perusahaan. Kas dapat dengan mudah berpindah kepada pihak lain yang berniat jahat. Dalam rangka pengendalian kas dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
  • Akurasi pengenaan akun dalam setiap transaksi kan sehingga dapat memberikan informasi yang tepat terhadap arus kas dan saldo kas perusahaan
  • Meyakinkan bahwa kas tersedia dalam menyelesaikan setiap hutang yang telah jatuh tempo
  • Menghindari untuk menahan kas dalam jumlah besar, kelebihan kas dapat digunakan untuk investasi untuk menambah pendapatan

Bank Checking Account
Suatu bank akan memperoleh berbagai penghasilan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya salah satunya dalam mengelola uang nasabah. Salah satu kegiatannya adalah checking account dimana bank akan mengelola dana nasabah dengan melayani setiap penarikan, pembayaran tagihan sehingga memberikan jumlah saldo yang tepat terhadap nasabah.

Rekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation)
A bank reconciliation is a listing of the items and amounts that cause the cash balance reported in the bank statement to differ from the balance of the cash account in the ledger.

Steps in a Bank Reconciliation
  • Add deposits not recorded by the bank to the balance according to the bank statement.
  • Deduct checks outstanding that have been paid by the bank from the balance according to the bank statement.
  • Add credit memorandums that have not been recorded to the balance according to the depositor’s records.
  • Deduct debit memorandums that have not been recorded from the balance according to the depositor’s records.


Penjelasan lebih detail dari Pengendalian Kas / Control of Cash dan contoh soal dapat di download di sini